Cinta kepada Allah Dewasa ini
Di masa sekarang ini, manusia demikian sibuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani, sehingga mereka lupa kepada Allah SWT. Setiap orang menjadi mangsa kebohongan nafsu mereka yang rendah dan terserap pasrah kepada apa saja yang didiktekan oleh nafsu ini.
Aku tidak menemukan seseorang yang kondisi hatinya sehat dan benar,
Aku menemukan para penyembah berhala, tetapi tidak menemukan penyembah Allah.
Terlihat bahwa dada yang biasa bersinar seperti bara merah yang membakar karena cinta kepada Allah yang intens dewasa ini tidak lain daripada sekedar timbunan abu. Manusia menjadi tidak kenal dengan realitas batin (haqiqah) ibadah. Mereka menghadiri shalat tetapi tetap hadir dengan tidak semangat. Mereka menjauhkan diri dari makan dan minum selama puasa, namun mereka tidak sepenuhnya menahan diri dari dosa. Kondisi puasa mereka meluas hingga perut mereka, namun gagal mengatasi mata mereka.
Kegilaan terhadap cinta tidak lagi ada,
Hati (yang penuh nafsu), merindu, tidak ada lagi,
Shalat puasa, korban dan haji memang masih ada, tetapi cinta kepada Mu tidak lagi ada.
Suatu kali tiba-tiba para pemuda dan pemudi biasa bangun malam di bagian akhir malam bersujud di hadapan Allah. Dan menghangatkan mereka dengan dzikir ”Lailaha illallah” Dewasa ini, wajah-wajah mereka yang melewati malam penuh gelisah, merindukan kekasih yang tidak terlihat lagi.
Orang-orang beriman yang berpandangan mereka dapat menembus hati tidak lagi ditemukan.
Hati yang bergetar di dada karena pandangan MU,
Namun, ketaaatan norang shaleh tidak lagi diantara kita.
Karena alasan inilah orang-orang muslim dewasa ini digagahi oleh rasa pengecut demikian besar, sehingga mereka takut terhadap gelap. Mereka takut pergi ke tempat terpencil. Bahkan suara kucing mencakar pun menakutkan mereka. Mengherankan bahwa muslim yang takut terhadap kibaran gorden jendela, tidak takut kepada Allah. Tak dapat dimengerti seseorang, takut kalau-kalau bosnya marah dan dsb.. realitasnya adalah bahwa hingga hati disucikan dan pandangan seseorang menjadi suci, seseorang akan tetap akan menjadi penakut.
Hati bebas dari keinginan Allah, pandangan tidak lagi murni,.
Apa yang menngherankan kemudian adalah bahwa kamu tidak berani?
Para pendahulu / Aslaf kita menjaga kemulian dan kehormatan wanita di saat mereka biasa menjual saudara perempuan merek sendiri. Mereka sujud dihadapan Allah disaat mereka biasa tunduk di hadapan yang lain. Mereka menentang tirani disaat masyarakat bangga menlakukan penindasan.
Orang-orang muslim dewasa ini hanya memiliki kesamaan superfisial dengan mereka. Berkaitan dengan kesalihan spiritual, jauhnya perbedaan kita dengan mereka sama jauhnya dengan langit dan bumi. Mereka adalah para pencari Allah dan kita adalah para pencari dunia materi.
Mereka membinasakan nafsu mereka , sedang kita tunduk lepada nafsu kita.. Mereka ádalah orang-orang yang berjuang dijalan lurus, sementara kita secara pasif mendekatkan diri lepada kuburan.
Mereka Sangat baik dan terbuka satu sama lain, sementara kita memiliki kebencian dan iri hati satu sama lain. Merka mempertahankan kehormatan dan nasib, sedang kita kehilangan segala kehormatan. Kondisi yang memalukan in telah mencapai jurang sedemikian dalam sehingga doa orang-orang shaleh kita pun kehilangan pengaruh, kecuali mereka yang diterima karena kehendak Allah.
Aku menangis tersedu-sedu semalaman dihadapan Allah
Bertanya kepadanya mengapa orang-orang muslim menjadi begitu memalukan,
Suara pun menjawab,’Anda tentu tahu bahwa meskipun orang-orang muslim memiliki hati,
Hati mereka hampa dari kekasih.
Orang-orang yang mensucikan hati adalah orang-orang yang prihatin terhadap kondisi orang-orang muslim yang jatuh dan dengan sungguh-sungguh berdoa agar Tuhan mereka memperbaiki kondisi ini.
Dewasa ini , sedikit sekali orang yang tetap jaga sepanjang malam untuk beribadah, dan lebih sedikit lagi yang menggunakan waktu ini nuntuk menarik kekasih melalui air mata dan hasrat. Separoh pertama malam diperuntukkan untuk bersenang-senang dan hiburan. Paroh keduanya adalah digunakan untuk tidur dan bermimpi. Segera tidur setelah Shalat Isya adalah sunnah. Sekarang, toko-toko yang menjual makanan dan minuman masih buka hingga jam dua malam. Ketika jam dua malam dan waktu shalat tahjjud mulai, orang-orang ini segera tidur dan kemudian ketinggalan shalat shubuh. Banyak orang yang melewati tahun-tahun tanpa menyaksikan fajar dan terbitnya matahari. Orang yang mengklaim tidak dapat bangun biasanya segera bangun karena hasrat untuk sarapan.
Jika seseorang ditawari gaji 100rb untuk jaga semalaman suntuk dan menjaga keamanan, dengan sigap ia akan mengorbankan tidur malamnya. Namun, di malam ketika tidak bertugas, jika diminta untuk begadang setengah malam dan Shalat Tahjjud, maka ia akan menjawab tidak dapat bangun. Dengan demikian dimata mereka, nilai tahjjud lebih kurang dari 50 rb, padahal dibagian malam terakhir malaikat dilangit mengumumkan Man Saail fau’ti lahu
Adakah seseorang yang meminta sesuatu yang mungkin diberikan kepadanya.
Ada tawaran dari pemberi, tetapi seseorang yang tidak dapat menerimanya ngorok keras dan tidur lelap.
Suatu ketika, seorang laki-laki melakukan shalat, tiba-tiba seseorang wanita tak berkerudung lewat di depannya dan menagis, menjerit. Orang tersebut segera menyelesaikan shalatnya dan menegurnya.” Wahai hamba Allah Apakah anda buta? Akun sedang shalat tetapi anda lewat didepanku tanpa hormat? Perempuan itu menjawab, Jika anda tidak keberatan aku ingin menceritakan kepadamu sesuatu? Laki-laki itu menjawab ”Baik”. Si perempuan bercerita , ”suamiku menceraikan aku dan karena cintaku kepadanya aku jadi kacau dan tidak melihat kalau aku lewat dihadapan anda. Tyetapi pecinta macam apa anda ini, yang ketika Shalat masih memperhatikan orang yang lewat dihadapan anda? Apakah anda melakukan shalat untuk bertemu tuhan anda atau melihat wanita yang lewat dihadapan anda? Padahal perintahnya adalah ”an ta’budallahu ka’annaka taraahu” ”
hendaklah anda menyembah Nya seolah-olah anda melihatNya.
Di Zaman kita, ada kecendrungan yang meningkat dalam shalat jum’ah ke arah jurnalistik tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Sungguh, jika para pendahulu kita mempersiapkan Khutbah Jum’at dari buku-buku tafsir Al-Qur’an dan Hadis, Dewasa ini Khutbah dipersiapkan dari koran:
Setiap kata penceramah adalah hiburan,
Sayang, tidak ada cinta kepada pencipta di matanya;
Juga tidak ada cahaya keteguhan iman diwajahnya.
Dewasa ini, Altar-altar yang dicurahkan kepda pembaharuan spiritual (Khanaqah) juga menjadi hampa. Bahkan orang-orang yang dihubungkan denbgan guru-guru spiritrual (masyayikh) tidak memiliki waktu untuk melaksanak zikir. Menjadi semakin shulit mengucapkan tasbih(doa) atau mengisi hati sesorang dengan cahaya spiritual (nur)
Kita harus bersyukur kepada Allah karena masih ada sebagian orang yang bersedih dengan berkurangnya cinta kepada Allah SWT. Wujud mereka sendiri merupakan berkah
5.01.2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment