Berawal dari keinginan saya untuk melihat ‘tingkat popularitas’ kabupaten Pringsewu tercinta (kabupaten dari mana saya berasal,,,proud mode on,,) di mata ‘SIMBAH’ Google (mbah kita yang paling puointerrr,,,hehe). Saya cek di situs mesin pencari google, setelah saya cek, ternyata popularitas Kabupaten pecahan dari kabupaten Tanggamus ini di mata mbah google sangatlah rendah. Hanya ada beberapa postingan saja, itupun paling-paling dari situs resmi Kabupaten Pringsewu saja. Di situs wikipidia-pun tidak terdeskripsikan secara jelas, hanya ada beberapa paragraf yang menggambarkan Kabupaten Pringsewu. Yang lebih disayangkan lagi adalah bahwa popularitas Kabupaten Pringsewu kalah jauh dari popularitas Restaurant Pringsewu,,,mmmm,,bisa jadi diasumsikan kalau seseorang mendengar pringsewu maka pikiran yang muncul akan tertuju pada rumah makan,,hehehe,,,so, setidaknya untuk menambah popularitas daerah saya, maka saya posting kembali di blog saya ini,,(setidaknya karena blog saya lebih terkenal dari kabupaten itu sendiri,,,hehehe),,HERE YOU ARE
Visi Kabupaten Pringsewu'Terwujudnya Sumber Daya Manusia Kabupaten Pringsewu Yang Berkualitas Menuju Masyarakat Yangt Sejahtera'
Profil Kabupaten Pringsewu
Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu dari 14 daerah otonom kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) yang bernama Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-Pubian yang berada di tepi aliran sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat ini).
Selanjutnya, 187 tahun berikutnya yakni pada tahun 1925 sekelompok masyarakat dari Pulau Jawa, melalui program kolonisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, juga membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar tiuh Margakaya tersebut.
Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka tersebut, oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu.
Saat ini daerah yang dahulunya hutan bambu tersebut telah menjelma menjadi sebuah kota yang cukup maju dan ramai di Provinsi Lampung, yakni yang sekarang dikenal sebagai 'Pringsewu' yang saat ini juga merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung.
Kabupaten Pringsewu yang dibentuk berdasarkan UU No.48 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung, diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI H.Mardiyanto, pada tanggal 3 April 2009 di Gedung Sasana Bhakti Praja Jakarta, sekaligus pelantikan Penjabat Bupati Pringsewu pertama saat itu Ir.H.Masdulhaq.
Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk 377.857 jiwa (data 2011)terdiri dari 195.400 laki–laki dan 182.457 perempuan.
Kabupaten Pringsewu terdiri dari 96 pekon (desa) dan 5 kelurahan, yang tersebar di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, dan Kecamatan Banyumas.
Dari segi luas wilayah, Kabupaten Pringsewu saat ini merupakan kabupaten terkecil, sekaligus terpadat di Provinsi Lampung. Pringsewu berjarak 38 km dari pusat Kota Bandar Lampung, ibukota Provinsi Lampung, di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran, di sebelah barat dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus. Ibukota Kabupaten Pringsewu adalah Kota Pringsewu.
Potensi Besar Kabupaten Pringsewu
Saat ini Pringsewu disetujui menjadi kabupaten tersendiri karena perkembangannya yang bagus, baik dari segi pendapatan daerah, taraf ekonomi maupun pendidikan penduduk. Mata pencaharian yang utama di Pringsewu adalah bertani dan berdagang. Letaknya yang sangat strategis, sangat sayang jika tidak dimanfaatkan oleh Pemda setempat.
Sejumlah potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu, diantaranya adalah potensi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, pertambangan, industri kecil, perdagangan dan jasa, serta sejumlah potensi lainnya.
Sejak berpisah dari Kabupaten Tanggamus tahun 2008, Kabupaten Pringsewu diprediksi bakal melaju lebih cepat dibandingkan daerah otonomi baru (DOB) lain seperti Pesawaran, Mesuji, dan Tulangbawang Barat. Prediksi ini berdasarkan potensi Pringsewu sebagai penyangga aktivitas ekonomi Tanggamus.
Jaraknya yang hanya 40 Km dari ibu kota Provinsi Lampung, Bandar Lampung, membuat Pringsewu mudah diakses secara ekonomi. Posisi ini menempatkan Pringsewu sebagai kawasan yang cocok untuk pengembangan urban fringe (daerah pinggiran/perbatasan) dan aglomerasi.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Pringsewu, Alwi Siregar, Tak salah bila disebut, Pringseweu merupakan magnet baru pergerakan ekonomi Lampung. Pergerakan ekonominya mengarah pada sektor sekunder dan tersier yang bertumpu kepada sektor jasa dan perdagangan. Ini menggambarkan adanya loncatan tahapan pembangunan.
Dengan luas luas wilayah 625,00 km dan jumlah penduduk 377.857 jiwa (2011), sejak zaman Belanda Pringsewu merupakan salah satu daerah pertama tujuan transmigrasi sehingga pembauran (asimilasi) kebudayaan, pengembangan pengetahuan, dan teknologi terjadi sejak lama. Kualitas SDM masyarakat yang relatif lebih baik dengan tingkat pendidikan rata-rata masyarakat cukup tinggi.
Sebagai kabupaten baru, Pringsewu menyimpan banyak potensi yang dapat ditumbuh kembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan itu dapat dilakukan melalui upaya yang bersifat multipihak dan kerjasama investasi yang saling menguntungkan. (*)
Berikut Potensi Pringsewu;
Potensi Tanaman Pangan Hortikultura
Luas tanaman pangan hortikultura 36.849 Ha
terdiri dari:
Padi 20.616 Ha.
Jagung 7.993 Ha
Kedele 66 Ha
Sayur-sayuran 1.634 Ha
Buah-buahan 6.540 Ha
Potensi Tanaman Perkebunan
Luas Perkebunan di Kabupaten Pringsewu 23.529,75 ha, dengan 5 komoditi utama terdiri dari:
Komoditi Kopi 5.948.50 Ha
Komoditi Kakao 6.540,50 Ha
Komoditi kelapa Dalam 9.219,25 Ha
Komoditi Kelapa Sawit 458,25 Ha
Komoditi Karet 90,5 Ha
Luas Potensi Perikanan di Kabupaten Pringsewu 830,56 Ha; baru dimanfaatkan 397,66 Ha terdiri dari:
Komoditi Ikan Mas 167,50 Ha
Komoditi Ikan Lele 123,75 Ha
Komoditi Ikan Gurame 38,50 Ha
Komoditi Ikan Nila 48,50 Ha
Komoditi Ikan Patin 19,41 Ha
Potensi Peternakan
Komoditi Sapi Potong 8.991 ekor
Komoditi Kerbau 2.218 ekor
Komoditi Kambing 57.241 ekor
Komoditi Domba 8.054 ekor
Komoditi Ayam Buras 232.368 ekor
Komoditi Ayam Petelur 76.637 ekor
Komoditi Ayam Pedaging 1.086.570 ekor
Komoditi Itik 35.824 ekor
Peluang Pengembangan Kabupaten Pringsewu
Bidang Perdagangan
Bisnis Retail (perdagangan sembako, outlet, minimarket, supermarket, dept. store, retail waralaba : Indomaret, Alfa Mart dsb.)
Perdagangan Hasil Bumi
Distribusi Sarana Produksi Pertanian/Perikanan/ Peternakan (Saprotan/Saprokan/Sapronak : Pupuk, obat2an, pakan ikan/ternak)
Bidang Industri :
Industri Kecil Pangan (makanan ringan)
Kerajinan Tradisional
Industri Kreatif dan penunjang industri lainnya
Geliat dan potensi perekonomian di Kabupaten Pringsewu memang sangat besar dan menjanjikan. Hal tersebut di antaranya ditandai dengan meningkatnya jumlah lembaga perbankan. Baik lembaga bank milik pemerintah maupun swasta di daerah berpenduduk 368.318 jiwa yang mendiami wilayah seluas 625 kilometer persegi tersebut.
Hingga saat ini, jumlah lembaga perbankan yang beroperasi di kota Pringsewu mencapai 16 bank. Belum termasuk beberapa bank yang berada di setiap ibukota kecamatan. Ini membuktikan bahwa Pringsewu merupakan daerah dengan perputaran uang yang sedemikian tinggi di Provinsi Lampung, setelah Kota Bandarlampung sebagai ibukota Provinsi Lampung.
Salah satu lembaga bank yang telah membuktikan betapa potensi ekonomi di Pringsewu sedemikian besar, yakni Bank Muamalat Cabang Pringsewu yang berada di Jalan Ahmad Yani, Pringsewu Timur.
Saat jajaran Bank Muamalat melakukan audiensi dengan Penjabat (Pj.) Bupati Kabupaten Pringsewu H. Sudarno Eddi dan Sekretaris Daerah Drs. H. Idrus Effendi di Kantor Bupati Pringsewu, Senin (31/1) terungkap bahwa dalam kurun waktu 3 bulan beroperasi di Pringsewu, Bank Muamalat yang merupakan bank syariah, telah mampu meraup dana dari nasabah Pringsewu kurang lebih sebesar Rp9 miliar.
Ini bisa menjadi ukuran, meskipun bank tersebut bersaing dengan belasan bank lain di Pringsewu, namun bisa menghimpun dana masyarakat yang sedemikian besar. Bahkan mengingat potensi Pringsewu yang sedemikian besar, kedepan, Bank Muamalat berencana akan melakukan ekspansi lagi di wilayah Kabupaten Pringsewu lainnya, selain di pusat Kota Pringsewu. Dengan membuka kantor di kecamatan yang potensi ekonominya cukup tinggi, di antaranya di Kecamatan Gadingrejo dan Kecamatan Sukoharjo.
So, bagi para investor yang berminat menanamkan modal di bumi Pringsewu, apapun itu bentuknya, mengingat opportunity dan potensinya yang sangat besar, silakan tanamkan modal anda, secepatnya,,siapa cepat dia dapat,,SUMONGGOO,,,hehe,,,salam persahabatan dari Pringsewu, Lampung. SAPARATOS,,,,PRO-LOVE,,,
Sumber:http://www.pringsewu.co.cc/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pringsewu
http://humaspemkabpringsewu.blogspot.com/
http://hkti-lampung.com/
http://www.radartanggamus.co.id/
5 komentar:
hemhem
hem hem juga mbak fitrie,,,orang pringsewu kah? salam kenal kalau bgt,,
semangat dan terus maju Kabupaten Pringsewu,,,,!!
asslmualaikum, kak ma'shum gmn kabarnya?? kak sya abdul dri enggalrejo adiluwih,,gk tau k2k inget apa enggak, sy dulu juga sekolah di MI Enggalrejo 2 tingkat dbawah kakak, kak boleh minta alamat FB,Twitter, atau email gk?? FB sya "abdul Mutolib darin" email saya amutolib24@yahoo.com,, dtunggu kak,, wassalamualaikum wr wb
k' klo ada artikel ttg potret perempuan lampung, gibagi yk... btuh mbuanget
sesama pringsewu saling membantu.. salam kenal. cah pringsewu
Post a Comment